Senin, 05 Juli 2010

KISAH CINTA AMANDA (31)

Catatan Adhytia Zakaria
(((Sambungan entah dari bab berapa)))

"Amanda, kalau begitu semuanya sudah sangat terang, kamu sebenarnya tak butuh cinta. Yang kamu butuhkan adalah seseorang yang bisa menemanimu di keramaian pesta," kataku memecahkan kesunyian malam.
"Maksudmu," tanya Amanda.
"Ya semuanya sudah sangat terang, kamu sebenarnya, membutuhkan seorang suami, bukan butuh kekasih. Yang kamu perlukan seorang mantu keluargamu, bukan seseorang yang bisa mendengarkan sakitmu dengan hatinya, yang mendampingimu saat kesulitan, dan seseorang yang mau mendengarkan tanpa pernah berkata apapun," ujarku.
"Kamu tak butuh kesetiaan, yang kamu butuhkan sebuah kekuatan. Dan sekarang dalam waktu yang sangat singkat ini, kamu mengejar deadline, untuk menetapkan orang yang bisa kamu bawakan untuk membahagiakan orang-orang yang kamu sangat hormati," aku berkata seperti tanpa koma.
"Memang. Aku berpikir, kekasih mudah dicari, tetapi orangtua, hanya ada sekali seumur hidupku. Aku akan lakukan apapun untuk membahagiakan mereka," ujar amanda, tanpa menatapku.
"Ya amanda. Cara pikir kita berbeda. Kamu murni berpikir dengan otakmu, kamu orang formalitas, semua kebahagiaan diukur dari materi, sedangkan aku berpikir dengan rasa. S

NEXT >>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar