Jumat, 02 Juli 2010

KISAH CINTA AMANDA (1)

Catatan Adhytia Zakaria

Saat kubuka pintu, kulihat Amanda sedang berbicara di handphone. Buru-buru disudahi pembicaraan, ia langsung memelukku, memberikan ciuman hangat seperti biasanya saat kami bertemu.

Dia memelukku erat, dan menciumku dengan mata terpejam. Aku membalasnya. Tetapi terasa tawar. Lalu kami diam. Sejenak Amanda bertanya: “Adakah yang sedang kamu pikirkan?”
Aku tidak menjawab, malah balik bertanya:
“Amanda, masihkah engkau merasakan ciuman yang sama? Masihkah kamu memiliki getaran yang sama saat memeluk dan menciumku?”
Tanpa berpikir ia mengangguk. “Aku belum berubah,” Amanda mendesah.
Lalu kami kembali diam.

***

Tiga tahun lalu aku mengenal Amanda pertama sekali. Aku tertarik dia bukan saja karena wajahnya yang cantik, tinggi dan seksi, melibihi itu, Amanda adalah teman ngobrol yang baik.
Mengenali Amanda, menurutku, sebuah kehormatan sekaligus sebuah rejeki yang tak pernah bisa dihitung nilainya dengan material apapun.

Amanda sosok wanita ideal yang paling sempurna dalam kehidupanku. Dan dia pun mengakunya seperti itu, dan merasa bahagia saat kita bisa bersama.


Juli 2009

NEXT...

http://www.facebook.com/profile.php?id=1054560503&v=app_2347471856#!/note.php?note_id=394190778574

Tidak ada komentar:

Posting Komentar